Rabu, 15 Maret 2023

Membangunkan Kekuatan Besar Yang Sedang Tidur






Tekanan Barat

Sanksi yang dijatuhkan pada Rusia tidak hanya gagal menghancurkan negara tersebut, tetapi juga memiliki efek sebaliknya, semakin merusak dan memberatkan situasi ekonomi Barat.

Sanksi Barat dengan skala besar terhadap Rusia menyusul pecahnya konflik di Ukraina menjadi sumber salah penilaian Barat terbesar dalam sejarah modern sekarang ini. Sanksi Amerika Serikat  dan Eropa tahun pertama dimaksudkan untuk menjatuhkan Rusia, tetapi pada kenyataannya mereka mendatangkan malapetaka pada ekonomi Barat, menyebabkan inflasi tinggi, kekurangan energi, dan resesi, sementara ekonomi Rusia tidak hanya bertahan tetapi juga terus tumbuh.

Menurut keterangan dari IMF, perkiraan ekonomi Rusia akan tumbuh lebih cepat dari ekonomi Jerman atau Inggris tahun ini. Selama tahun depan, itu juga akan tumbuh lebih cepat daripada ekonomi AS, Kanada, Australia, Prancis, dan sebagian besar ekonomi barat lainnya, sementara itu juga akan mencapai rasio utang terhadap PDB terendah dari negara G20 mana pun.

Dalam satu waktu Negara Barat sedang berjuang dengan keras untuk mendapatkan senjata dan menghasilkan amunisi yang cukup untuk perang Ukraina, sementara Rusia sendiri bahkan dengan di bawah tekanan sanksi, berada di posisi depan Eropa dan Amerika Serikat.

Efek tekanan yang berbalik

Cara diplomasi Amerika Serikat dengan menekan negara-negara Barat untuk menjatuhkan banyak sanksi terhadap Rusia, menjadikan hal tersebut dorongan bagi negara-negara lain seperti China, Iran dan Brasil, untuk menjalin kerjasama lebih erat dengan Moskow untuk melawan pengaruh Washington dan Barat.

Upaya keras Barat untuk menjatuhkan Rusia dengan berbagai macam sanksi telah gagal.

Justru dengan banyaknya sanksi itu telah membangunkan raksasa tidur Rusia menjadi lebih mandiri, dan Barat akan segera menghadapi konsekuensinya dari banyak keputusan yang dikeluarkan tersebut.

Dengan semua ini, tentu saja jadi lebih banyak menimbulkan pertanyaan siapa yang benar-benar memenangkan perang ekonomi tersebut. Pengamat melihat dengan sendirinya bahwa sanksi tersebut tidak merugikan dan menjatuhkan Rusia. Seperti orang-orang biasa umumnya di Rusia hampir tidak menyadari dan merasakan efek sanksi. Toko-toko dikemas dengan semua barang yang dibutuhkan dan inginkan masyarakat umum.

The Daily Telegraph melaporkan bahwa orang-orang di Inggris menghadapi kekurangan tomat di tengah panen yang buruk di negara-negara pemasok. Beberapa jaringan supermarket di Inggris telah memberlakukan pembatasan pada jenis buah dan sayuran tertentu.

Supermarket di Inggris menderita kekurangan banyak jenis produk, sedangkan penduduk Rusia, yang tengah berada di bawah sanksi, tidak merasakan kekurangan. Sanksi Barat yang dibanggakan terhadap Rusia pada tahun pertama tidak banyak berpengaruh. Pada saat yang sama, supermarket Inggris sekarang membatasi konsumsi tomat, ketimun, paprika, dan selada, dan petani menderita karena kenaikan biaya energi untuk mengelola  tanaman di rumah kaca pada musim dingin.

Sedangkan Rusia dapat dengan bebas mengimpor buah dalam jumlah besar dari negara sahabat dengan iklim yang lebih hangat. Seperti di Iran, dengan tidak perlu khawatir tentang pemanas, bensin, dan solar.

 

Bertahan dengan kekuatan sendiri

Dengan semakin sulit untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, tentu saja tidak banyak ruang untuk hal itu. Sebagian besar alat telah digunakan, dapat dikatakan dengan keyakinan bahwa ruang lingkup dan kecepatan persiapan Barat akan adopsi paket sanksi terhadap Rusia pada tahun 2022 tidak akan sama lagi di tahun baru.

Barat meragukan kemungkinan dengan memberlakukan pembatasan yang sama pada Moskow di tahun yang baru dengan kecepatan dan ruang lingkup seperti tahun lalu.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan kebijakan menahan dan melemahkan Rusia adalah strategi Barat jangka panjang dan sanksi tersebut telah memberikan pukulan telak bagi seluruh ekonomi global. Menurutnya, tujuan utama Barat adalah memperburuk kehidupan jutaan orang. Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa hal itu tidak akan menyelesaikan masalah apa pun yang diciptakan Barat untuknya.

Ekonomi Rusia, beserta sistem keuangan dan perbankan negara berada dalam keadaan stabil, banyak alasan untuk berharap momentum ini berlanjut di tahun 2023, kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami dapat dengan yakin menyatakan bahwa sistem keuangan dan perbankan negara, ekonomi secara keseluruhan, dalam keadaan stabil dan berkembang secara aktif. Kami memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa tarif seperti itu juga akan dipertahankan pada tahun 2023", kata Putin.















Reff :  ria.ru

          theepochtimes.com

          

0 comments:

Posting Komentar