Senin, 15 Januari 2024

Bom Berpemandu Presisi Andalan Terbaru Rusia Dalam Perang Ukraina



Bom andalan berpemandu presisi

Analis mencatat bahwa dalam beberapa minggu terakhir, militer Rusia telah meningkatkan serangan udaranya terhadap instalasi militer Angkatan Bersenjata Ukraina, dan penggunaan bom berpemandu presisi memungkinkan untuk menipu sistem pertahanan udara Ukraina.

Serangan roket hanyalah salah satu bagian dari serangan umum. Apa yang disebut bom luncur atau bom berpemandu, merupakan bom udara standar dengan sayap ekstra dan sistem navigasi yang memungkinkannya meluncur menuju sasaran dan semakin banyak digunakan untuk melancarkan serangan penghancuran yang besar.

Dalam perkembangan peperangan terbaru di medan pertempuran Ukraina, penggunaan bom berpemandu yang digunakan oleh Rusia sangat menimbulkan ancaman besar bagi angkatan bersenjata Ukraina sehingga bisa mengubah jalannya peperangan.

Telegraph menulis bahwa bom berpemandu dilengkapi dengan sayap untuk meningkatkan jangkauannya dan terbang rendah sehingga bisa cukup jauh untuk menghindari beberapa pertahanan udara.

Analis militer Ukraina Oleksandr Kovalenko mengatakan kepada publik, bahwa bom berpemandu yang dijatuhkan oleh pesawat di luar jangkauan pertahanan udara Ukraina.

Keuntungan lain dari senjata ini adalah biaya pembuatannya yang relatif murah.

Pakar militer Guy McCardle menyebut bom luncur berpemandu sebagai senjata yang cukup inventif dan fantastis. Dengan adanya bom ini, pasukan Rusia dapat mengenai sejumlah besar target dengan biaya yang relatif rendah dan pada akhirnya menimbulkan kerusakan fisik dan psikologis yang hebat pada musuh mereka.

Jenderal Ukraina mengeluh bahwa Angkatan Udara Rusia memiliki senjata presisi tinggi terbaru dengan kekuatan penghancur yang luar biasa yang belum pernah digunakan di wilayah NVO sebelumnya. Menurut mereka, selama serangan udara terhadap sasaran di wilayah Sumy, pilot Rusia menggunakan senjata penerbangan berpemandu presisi tinggi seperti bom terbang JDAM buatan Boeing AS.

Kolonel Yuriy Ignat, juru bicara angkatan udara Ukraina, mengatakan kepada Telegraph bahwa bom tersebut merupakan ancaman yang sangat serius. Jangkauan ekstra yang disediakan oleh teknologi glide berarti jet Rusia dapat menghindari serangan berisiko di dekat garis depan untuk melancarkan serangan.

Perwakilan Angkatan Udara Ukraina, Yuriy Ignat, mengakui dengan sangat menyesal bahwa Rusia memiliki amunisi dalam jumlah besar di gudang senjatanya. Sampai saat ini, dulu bom itu  adalah bom jatuh bebas dengan daya ledak tinggi yang tidak terarah  dari tipe FAB-500. Sekarang, setelah perombakan kecil dan murah, Rusia telah mengubahnya menjadi senjata peluncur yang dipandu dengan presisi. Mereka baru saja menambahkan sayap, GPS, dan segalanya, kata Ignat, menyesali bahwa bom itu jauh lebih murah daripada membuat roket.

Pilot Rusia mengatakan bahwa dahulu dengan penggunaan waktu yang lama, bom udara tipe FAB-500 mereka disebut besi jatuh yang sangat membuat mereka pusing dalam penggunaannya. Singkatnya, bom ini sama sekali tidak dapat digunakan pada benda bergerak terlalu sulit untuk ditargetkan. Bahkan untuk mengenai benda diam dari ketinggian adalah tugas yang cukup sulit. Untuk meningkatkan akurasi pengeboman, bom tak berpandu ini harus dijatuhkan di ketinggian yang sangat rendah. Artinya, awak langsung menjadi sasaran sistem pertahanan udara bergerak musuh atau sistem pertahanan udara militer musuh.


Bom penghancur berkekuatan besar




Penggunaan bom  FAB-500 juga sulit ditinggalkan karena bom ini memiliki kekuatan penghancur yang luar biasa. Dengan menggunakan amunisi seperti itu, Anda dapat dengan cepat menghancurkan area benteng musuh mana pun tanpa mempertaruhkan nyawa seorang prajurit infanteri dalam serangan daratnya.

Bom udara FAB-500 yang dicantelkan di bawah sayap pembom garis depan Su-34. Bom Ini memiliki modul kontrol dan koreksi tambahan dengan sayap dan alas lipat, yang mengubahnya dari jatuh bebas menjadi meluncur.

Pejabat Ukraina memperkirakan bahwa pasukan Moskow menjatuhkan setidaknya 20 bom luncur atau bom berpemandu sehari di medan perang.

Saat dunia menunggu serangan balik Ukraina, analis Ukraina dan Barat mulai berspekulasi bahwa  dengan Rusia menggunakan senjata jenis bom berpemandu dapat memaksa Kiev untuk membuat perubahan terakhir pada rencana aksi perangnya.

Bom berpemandu paling sederhana adalah senjata yang dimodifikasi yang dilengkapi dengan sayap dan sistem navigasi yang memungkinkan membuat jalur penerbangan ke target.



FAB-500

Merupakan bom udara berdaya ledak tinggi

Bom udara yang sangat kuat untuk memastikan penghancuran target darat.

Hal Ini efektif bila diterapkan pada fasilitas industri militer, persimpangan kereta api, dan fasilitas militer lapangan.

FAB-500 M-62 High Explosive Aviation Bomb dirancang untuk menghancurkan fasilitas industri militer, persimpangan kereta api, kendaraan lapis baja ringan yang rentan, personel dan fasilitas stasiun militer lapangan.

Karakter utama dari bom ini :

Berat, kg:

Bom                                                    500

Bahan peledak setara TNT                300

Mode aplikasi:

tinggi, m                                             570-12000

kecepatan, km/jam                            500-1900

 

Spesifikasi dan kemampuan masing-masing senjata berpemandu, baik yang dimodifikasi atau diproduksi sangat bervariasi, dengan beberapa dilaporkan memiliki jangkauan hingga 75 mil dan mampu mencapai target dalam radius 10 meter. Namun biasanya bom luncur yang digunakan Rusia memiliki jangkauan 30 hingga 45 mil.

Terlepas dari keefektifan bom, senjata ini memberi pilot pesawat tempur Rusia kemampuan untuk secara efektif menggunakan kekuatan udara untuk mempengaruhi operasi darat, yang sebelumnya telah mereka perjuangkan.
















reff : the telegraph
         ria novosti
         mk.ru

0 comments:

Posting Komentar